Senin, November 24, 2014

Dongeng sebelum nangis


Sebagai bapak-bapak , aku sebenarnya selalu merasa bersalah karena gak pernah mendongeng seperti bapak-bapak di dalam film. Mendongengkan kisah pahlawan, kisah nabi, kisah-kisah teladan pada anak, kemudian anak ngantuk, diselimutin, matikan lampu, terus akunya pacaran sama istri. Eh, bukan,bukan gitu. 
Ya cerita biasa  terus anakku bilang, “Ayah, makasih udah cerita” terus aku bilang, “ oke, selamat tidur, baca do’a dulu ya”. Maunya sih gitu.

Malam ini aku mau cerita. Cerita tentang dinosaurus. Anakku menyambut antusias. Begini ceritanya ;
       “Pada suatu hari,” aku mulai cerita.
       “Ada dinosaurus kecil dan item, giginya bolong-bolong kebanyakan makan permen” kataku lagi
       “Terus ayah dinosaurus pulang dari hutan, hai dino, maukah ayah gigit tanganmu?”
        “o, boleh ayah” kata dinosaurus kecil

Terus anakku menangis gegara aku gigit beneran. Istriku mengomel, aku sibuk mendiamkan anakku yang gak mau tidur dekat aku. Jadi bapak-bapak seperti di film ternyata gagal akibat terlalu menjiwai cerita.

Besoknya aku gini ; “Ibang, ayah mau cerita lagi, pada suatu hari…”
Gak mau, nanti ayah gigit Ibang lagi!

Tangerang, hari minggu yang banyak kue dan mendungnya yang keren.

Tidak ada komentar: