Jumat, Oktober 28, 2011

Guwe ternyata bapak-bapak labil

“ berbagi itu menyenangkan, seperti mengendarai kuda putih di kebun karet”

~Patrick Star – temen Sponge Bob~

Kalian tertipu. Guwe gak akan menceritakan tentang indahnya berbagi. Sebab satu-satunya perbuatan yang disebut berbagi yang bisa guwe lakukan adalah, berbagi jok motor dengan seorang anak yang gwwendutnya ampun DJ. Namanya Nopia. Kalau kamu ngeboncengin dia pake motor, maka kamu akan mendapat bonus satu orang. Begitulah deskripsi guwe tentang Nopia. Saking gendutnya, sejak kecil di blacklist sama tukang odong-odong. Mereka menolak kalau ia pengen naik odong-odong. Abang odong-odongnya takut kalau odong-odongnya pecah berantakan.

Guwe kali ini akan menceritakan otak reptile guwe yang terangsang --sory, ini bukan cerita stensilan, jadi anda jangan mbayangin yang macem-macem--gara-gara ulah abege labil super duper alay.

Baiklah, aku terangin tentang otak reptile Ini guwe kutip dari buku Genius Learning Strategy-nya Adi W. Gunawan :

" Dr.Paul Maclean mencetuskan konsep tiga otak dalam satu kepala (otak triune). Menurut teori ini, otak manusia sebenarnya terdiri dari tiga bagian otak. Otak reptil, otak mamalia, dan otak neo kortex.

Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh. Juga mengatur reaksi seseorangterhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah" . Jadi bila anda mengamuk atau meneriakan kata kotor, maka otak reptil (otak primitive) anda yang sedang aktif.

Kantor tempat guwe bekerja dan kostan guwe berada di pinggir jalan, tempat segala lalu lalang kendaraan, oke, guwe bisa memaklumi kalau hampir dua puluh empat jam hidup guwe dihiasi dengan musik latar suara kendaraan. Juga suara mesin cetak yang dijalankan bapak-bapak galau yang bernama Nawan Ganes (Galau dan Ngenes). Guwe bisa terima. Tapi yang ini lain, Abege alay yang baru bisa naik motor atau Bapak-bapak yang nyesel jadi tua, naik motor dengan knalpot yang sudah dimodif, gak tau tempat, gak tau waktu. Merusak suasana dengan suara motor mereka yang norak abis… Menggeber-geber motornya serasa di garis start motojipi, padahal dihalaman rumah tetangga.

Guwe sempat bersekongkol dengan Nawan Suganes untuk melakukan semacam perhitungan dengan mereka saking kwueselnya. Lempar gelas misalnya atau kalau perlu lempar kulkas. Tapi sayang kosan guwe gak punya kulkas. Jadi paling banter guwe ngeluarin anjing yang ada di mulut guwe sampai rantainya nyangkut-nyangkut di gigi guwe saking galaknya tuh anjing.

Beidewei, guwe nyesel pisan. Anak guwe jadi suka ikutan-ikutan . Kalau denger motor yang digeber sedemikian rupa, dia suka teriak “Cetaaaan”

Ups, pemirsa, ternyata guwe bapak-bapak yang labil dengan otak reptile yang kelewat aktif.

Tidak ada komentar: